![]() |
courtesy www.pixabay.com |
*Saat itu saya
tengah berada di kota Jeddah , Saudi Arabia.Terpapar dihadapan saya
sebuah koran berbahasa Arab di lobby hotel. Tergerak saya melihat dan
membaca berita dan artikel yang tertulis di sana , hingga saya temukan
sebuah tulisan yang amat bermanfaat ini.*
*Tersebutlah
kisah nyata Seorang Kaya Raya Berkebangsaan Saudi bernama Ra'fat. Ia
diwawancarai setelah ia berhasil sembuh dari penyakit liver akut yang ia
idap. Pola hidup berlebihan dan mengkonsumsi makanan tak beraturan
membuat Ra'fat mengalami penyakit di atas.*
*Ra'fat berobat
untuk mencari kesembuhan. Banyak dokter dan rumah sakit ia kunjungi di
Saudi Arabia sebagai ikhtiar. Namun meski sudah menyita banyak waktu ,
tenaga , pikiran dan biaya , sayangnya penyakit itu tidak kunjung sembuh
juga. Ra'fat mulai mengeluh. Badannya bertambah kurus. Tak ubahnya
seperti seorang pesakitan.*
*Demi mencari
upaya sembuh , maka Ra'fat mengikuti saran dokter untuk berobat ke
sebuah rumah sakit terkenal Spesialis Liver di Guangzhou , China. Ia
berangkat ke sana ditemani oleh keluarganya. Penyakit livernya semakin
bertambah parah. Maka saat Ra'fat diperiksa , Dokter mengatakan bahwa
harus diambil tindakan Operasi segera. Ketika Ra'fat menanyakan berapa
besar kemungkinan berhasilnya. Dokter menyatakan kemungkinannya adalah
fifty-fifty.*
*"50% kalau
operasi berhasil maka Anda akan sembuh , 50% bila tidak berhasil mungkin
nyawa Anda adalah Taruhannya!" jelas Sang Dokter.*
*Mendapati bahwa
boleh jadi ia bakal Mati , maka Ra'fat berkata, "Dokter, kalau operasi
ini gagal dan saya bisa mati , maka izinkan saya untuk kembali ke negara
saya untuk berpamitan dengan keluarga , sahabat , kerabat dan orang
yang saya kenal. Saya khawatir bila mati menghadap Allah S.W.T namun
saya masih punya banyak Kesalahan terhadap orang yang saya kenal."
Ra'fat berkata sedemikian sebab ia takut sekali atas Dosa dan Kesalahan
yang ia perbuat.*
*Dengan enteng
Dokter membalas , "Terlalu Riskan bagi saya untuk membiarkan Anda tidak
segera mendapatkan penanganan. Penyakit Liver ini sudah begitu Akut.
Saya tidak berani menjamin keselamatan diri Anda untuk kembali ke tanah
air kecuali dalam 2 hari. Bila Anda lebih dari itu datang kembali ke
sini , mungkin Anda akan mendapati Dokter lain yang akan menangani
operasi Liver Anda'.*
*Bagi Ra'fat 2
hari itu cukup berarti. Ia pun berjanji akan kembali dalam tempo itu.
Serta-merta ia mencari pesawat jet yang bisa disewa dan ia pun pergi
berangkat menuju tanah airnya.*
*Kesempatan itu
betul-betul digunakan oleh Ra'fat untuk mendatangi semua orang yang
pernah ia kenal. Satu per satu dari keluarga dan kerabat ia sambangi
untuk meminta maaf dan berpamitan. Kepada mereka Ra'fat berkata ,
"Maafkan aku , Ra'fat yang kalian kenal ini sungguh banyak Kesalahan dan
Dosa... Boleh jadi setelah dua hari dari sekarang saya sudah tidak lagi
panjang umur...".*
*Itulah yang disampaikan Ra'fat kepada orang-orang. Dan
setiap dari mereka menangis sedih atas kabar berita yang mereka dengar
dari orang yang mereka Cintai dan Kagumi ini.*
*Ra'fat
menyambangi satu per satu dari mereka. Meski dengan tubuh yang kurus tak
berdaya , ia berniat mendatangi mereka untuk meminta doa dan
berpamitan. Dan kondisi itu membuat Ra'fat menjadi sedih. Ia merasa
menjadi Manusia Yang Paling Merana. Ia merasa tak berdaya dan tak
berguna. Sering dalam kesedihannya ia membatin, "Ya Allah.... rupanya
keluarga yang mencintai aku.... harta banyak yang aku miliki...
perusahaan besar yang aku punya.... semuanya itu tidak ada yang mampu
membantuku untuk kembali sembuh dari penyakit ini! Semuanya tak ada
guna... semuanya sia-sia!".*
*Rasa emosi
batin itu membuat tubuh Ra'fat semakin bertambah lemah. Ia hanya mampu
perbanyak Istighfar memohon ampunan Tuhannya. Memutar Tasbih sambil
Berdzikir kini menjadi kegiatan utamanya. Ia masih merasa bahwa dirinya
adalah Manusia yang paling Merana di Dunia.*
*Hingga saat ia
sedang berada di mobilnya. duduk di kursi belakang dengan tangan memutar
tasbih seraya berdzikir. Hanya Ra'fat dan supirnya yang berada di mobil
itu. Mereka melaju berkendara menuju sebuah rumah kerabat dengan tujuan
berpamitan dan minta restu. Saat itulah menjadi moment spesial yang tak
akan terlupakan untuk Ra'fat.*
*Beberapa ratus
meter di depan , mata Ra'fat melihat ada seorang Wanita Berpakaian Abaya
(pakaian panjang wanita Arab yang serba berwarna hitam) tengah berdiri
di depan sebuah toko daging. Di sisi wanita tadi ada sebuah karung
plastik putih yang biasa menjadi tempat limbah toko tersebut. Wanita
tadi mengangkat dengan Tangan Kirinya Sebilah Tulang Sapi dari Karung.
Sementara tangan kanannya Mengumpil dan Mencuil daging-daging sapi yang
masih tersisa di pinggiran tulang.*
*Ra'fat memandang tajam ke arah wanita tersebut dengan
pandangan seksama. Rasa ingin tahu membuncah di hati Ra'fat tentang apa
yang sedang dilakukan wanita itu. Begitu mobilnya melintasi sang wanita ,
sekilas Ra'fat memperhatikan. Maka ia pun menepuk pundak sang sopir dan
memintanya untuk menepikan mobilnya.*
*Saat mobil sudah berhenti , Ra'fat mengamati apa yang
dilakukan oleh sang wanita. Entah apa yang membuat Ra'fat menjadi
Penasaran. Keingintahuannya Membuncah. Ia turun dari mobil. Lemah ia
membuka pintu , dan ia berjalan tertatih-tatih menuju tempat wanita itu
berada.*
*Dalam jarak
beberapa hasta Ra'fat mengucapkan salam kepada wanita tersebut namun
salamnya tiada terjawab. Ra'fat pun bertanya kepada wanita tersebut
dengan suara lemah, "Ibu..., apa yang sedang kau lakukan?"*
*Rupanya wanita
ini sudah terlalu sering Diacuhkan Orang , sehingga ia pun tidak peduli
lagi dengan manusia. Meski ada yang bertanya kepadanya , wanita tadi
hanya menjawab tanpa menoleh sedikitpun ke arah si penanya. Sambil
mengumpil daging wanita itu berkata, "Aku memuji Allah S.W.T yang telah
Menuntun Langkahku ke tempat ini. Sudah berhari-hari aku dan 3 orang
putriku tidak makan. Namun hari ini , Allah S.W.T membawaku ke tempat
ini sehingga aku dapati daging limbah yang masih bertengger di sisi
tulang sisa. Aku berencana akan membuat kejutan untuk ketiga putriku
malam ini. In Sya Allah , aku akan memasakkan sup daging yang lezat
buat mereka....".*
*Subhanallah.
...! Bergetar Hebat Relung Batin Ra'fat saat mendengar penuturan kisah
kemiskinan yang ada di hadapannya. Tidak pernah ia menyangka ada manusia
yang Melarat seperti ini. Maka serta-merta Ra'fat melangkah ke arah
toko daging. Ia panggil salah seorang petugasnya. Lalu ia berkata kepada
petugas toko , "Pak..., tolong siapkan untuk ibu itu dan keluarganya 1
kg daging dalam seminggu dan aku akan membayarnya selama setahun!".*
*Kalimat yang
meluncur dari mulut Ra'fat membuat wanita tadi menghentikan kegiatannya.
Seolah tak percaya , ia angkat wajah dan menoleh ke arah Ra'fat. Kini
mata wanita itu menatap dalam mata Ra'fat seolah ia berterima kasih
lewat sorot pandang matanya.*
*Merasa malu
ditatap seperti itu , Ra'fat menoleh ke arah petugas toko. Ia pun
berkata, "Pak..., tolong jangan buat 1 kg dalam seminggu , aku rasa itu
tidak cukup. Siapkan 2 kg dalam seminggu dan aku akan membayarnya untuk
setahun penuh!" Serta-merta Ra'fat mengeluarkan beberapa lembar uang
500-an Riyal Saudi lalu ia serahkan kepada penjual daging tadi.*
*Usai Ra'fat
membayar dan hendak meninggalkan toko daging , maka Terhentilah
Langkahnya saat ia menatap wanita tadi tengah menengadah ke langit
sambil mengangkat kedua belah tangannya seraya berdoa dengan penuh
kesungguhan :*
_*"Allahumma Ya
Allah... Berikanlah Kepada Tuan Ini Keberkahan Rezeki. Limpahkan
Karunia-Mu Yang Banyak Kepadanya. Jadikan Ia Manusia Mulia di Dunia dan
Akhirat. Beri Ia Kenikmatan Seperti Yang Engkau Berikan Kepada Para
Hamba-Mu Yang Shalihin. Kabulkan Setiap Hajatnya dan Berilah Ia
Kesehatan Lahir dan Batin.....dst"*_
*Panjang sekali
Doa yang dibaca oleh wanita tersebut. Kalimat-kalimat Doa itu Terjalin
Indah Naik Ke Langit Menuju Allah S.W.T. Bergetar Arsy Allah S.W.T Atas
Doa Yang Dibacakan Sehingga Getaran itu Terasa di Hati Ra'fat. Ia mulai
Merasakan Ketentraman dan Kehangatan. Kedamaian Yang Belum Pernah Ia
Rasakan Sebelumnya. Hampir saja Ra'fat Menitikkan Air Mata saat
Mendengar Jalinan Indah Kalimat Doa Wanita Tersebut. Andai saja ia tidak
merasa malu , pastilah buliran air mata hangat sudah membasahi pipinya.
Namun bagi Ra'fat pantang menangis..., apalagi dihadapan seorang wanita
yang belum ia kenal.*
*Ra'fat lalu
memutuskan untuk meninggalkan wanita tersebut. Ia berjalan tegap dan
cepat menuju mobilnya. Dan ia belum juga merasakan keajaiban itu! Ya ,
keajaiban yang ditambah saat Ra'fat membuka dan menutup pintu mobil
dengan gagah seperti manusia sehat sediakala!!!*
*Sungguh doa
wanita itu memberi kedamaian pada hati Ra'fat. Sepanjang jalan di atas
kendaraan Ra'fat terus tersenyum membayangkan doa yang dibacakan oleh
sang wanita tadi. Perjalanan menuju rumah seorang kerabat itu menjadi
indah.*
*Sesampainya di
tujuan lalu Ra'fat mengutarakan maksudnya. Ia berpamitan dan meminta
restu. Ia katakan boleh jadi ia tidak lagi berumur panjang sebab sakit
liver akut yang diderita.*
*Anehnya saat
mendengar berita itu dari Ra'fat , sang kerabat berkata , "Ra'fat...,
Janganlah Engkau Bergurau. Kamu terlihat begitu sehat. Wajahmu ceria.
Sedikit pun tidak ada tanda-tanda bahwa engkau sedang sakit".*
*Awalnya Ra'fat
menganggap bahwa kalimat yang diucapkan kerabat tadi hanya untuk
menghibur dirinya yang sedang sedih. Namun setelah ia mendatangi saudara
dan kerabat yang lain , anehnya semuanya berpendapat serupa.*
*Dua hari yang
dimaksud pun tiba. Ia didampingi oleh istri dan beberapa anaknya kembali
datang ke China. Hari yang dimaksud untuk menjalani operasi sudah
disiapkan. Sebelum masuk ruang tindakan , beberapa pemeriksaan pun
dilakukan. Setelah hasil pemeriksaan itu dipelajari maka Ketua Tim
Dokter pun bertanya keheranan kepada Ra'fat dan keluarganya :*
*"Aneh....! dua
hari yang lalu kami dapati LiverTtuan Ra'fat rusak parah dan harus
dilakukan tindakan operasi. Tapi setelah kami teliti , mengapa liver ini
menjadi sempurna lagi?!"*
*Kalimat Dokter
itu membuat Ra'fat dan keluarganya menjadi bahagia. Berulangkali
terdengar Kalimat Takbir dan Tahmid di Ruangan meluncur dari mulut
mereka. Mereka memuji Allah S.W.T yang telah menyembuhkan Ra'fat dari
penyakit dengan begitu cepat. Siapa yang percaya bahwa Allah S.W.T yang
memberi penyakit , maka ia pun akan yakin bahwa Hanya Allah S.W.T yang
mampu menyembuhkannya. Jangan bersedih dan merasa hidup merana. Sadari
bahwa dalam kegetiran ada hikmah bak mutiara..!*
_*Wassalam*_
0 Response to "MERASA SEORANG DIRI YANG PALING MERANA"
Posting Komentar