![]() |
Courtesy www.cakupanbisnis.com |
Investasi adalah sebuah tindakan untuk mengembangkan nilai
aset yang dimiliki. Maksudnya, bagaimana dengan pendapatan yang
diperoleh, seseorang bukan saja mampu menghidupi keluarganya, tetapi
juga mampu menyisihkannya untuk masa depan. Misalnya untuk biaya sekolah
anak, membangun tempat tinggal yang layak, dana kesehatan, dan dana
pensiun. Bahkan bisa pula untuk menjadi kaya.
Selain itu, investasi perlu dilakukan, karena harga barang
dan jasa setiap tahun selalu naik akibat inflasi. Ditambah lagi, ekonomi
tidak selamanya baik. Bisa saja, tiba-tiba terjadi krisis seperti tahun
1997-1998, sehingga membuat kondisi keuangan rumah tangga guncang.
Kapan seseorang sebaiknya mulai berinvestasi? Jawabnya,
setelah punya penghasilan atau dana. Tetapi, investasi dalam bentuk apa
yang tepat? Umumnya orang tidak memiliki banyak pengetahuan atau
informasi tentang jenis-jenis investasi yang bisa dipilih. Akibatnya,
kasus penipuan dengan iming-iming investasi berpendapatan tinggi masih
terus terjadi.
Kebanyakan orang hanya tahu investasi dengan menabung di
bank. Padahal berinvestasi bisa juga dilakukan dengan membeli emas atau
membeli produk-produk keuangan di luar perbankan. Seperti valuta asing,
asuransi, saham, reksadana, unit-link, obligasi, dan sebagainya.
Investasi juga bisa dilakukan dengan membuka usaha.
Investasi dengan membeli produk-produk lembaga keuangan disebut
investasi tak langsung. Investasi langsung, potensi keuntungannya besar,
bisa mencapai 40 persen lebih. Tetapi risikonya tinggi. Sebaliknya,
investasi tidak langsung, lebih-lebih yang memberikan pendapatan tetap
seperti tabungan dan deposito, dianggap lebih aman namun untungnya
kecil.
Mana yang harus dipilih? Jika bisa dua bentuk itu dipilih
semua. Artinya, ada investasi langsung dan tidak langsung. Pendeknya,
jangan hanya satu jenis produk. Ibarat tentara Romawi maju perang dengan
membawa tombak dan tameng. Jika ada serangan lawan dan tombak tak kena
sasaran, masih punya pertahanan.
Untuk produk keuangan, banyak sekali pilihannya dan bukan
terbatas tabungan dan deposito. Produk keuangan ada dua jenis, yakni
memberi pendapatan tetap dan pendapatan tumbuh. Yang berpendapatan
tetap, selain tabungan dan deposito, juga surat utang, surat berharga,
properti yang disewakan, dan lain-lain . Sedangkan pendapatan tumbuh
antara lain valas, properti yang diperjualbelikan, saham, reksadana,
kontrak komoditi berjangka, dan sebagainya.
Yang penting, kita harus memiliki pengetahuan cukup tentang
jenis-jenis investasi. Selain itu, harus mulai berani mengambil risiko,
meski dimulai dari yang kecil-kecil dulu. Setelah punya pengalaman
cukup, barulah meningkat ke produk berisiko lebih tinggi.
0 Response to "Seberapapun Pendapatan Anda, Usahakan Investasi"
Posting Komentar