Minyak Goreng Masih 'Gaib', Ini Biang Kerok Versi Pengusaha Ritel

 
Minyak Goreng Masih 'Gaib', Ini Biang Kerok Versi Pengusaha Ritel.

Minyak Goreng Masih 'Gaib', Ini Biang Kerok Versi Pengusaha Ritel.

 Persediaan minyak goreng yang terus kosong masih sering terlihat di beberapa toko ritel. Beberapa alasan diketahui kenapa minyak goreng selalu kosong, salah satunya adalah imbas dan aksi borong masyarakat.


Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) H. Solihin, juga mengatakan bahwa sekarang ini dari pantauan toko ritel, aksi borong atau panic buying masyarakat terhadap minyak goreng dengan harga Rp.14.000/ liter masih terjadi.


"Kalau sekarang ini, dari penglihatan kita masih terjadi panic buying. Karena supply-nya memang sangat terbatas, terus konsumen juga berlomba ya istilahnya, untuk mendapatkan produk yang katakanlah harganya sesuai dengan ketentuan dari Kementerian" kata Solihin saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/ 2/ 2022).

Selengkapnya

Persediaan minyak goreng yang terus menerus kosong masih sering terlihat di beberapa toko ritel. Beberapa alasan diketahui kenapa minyak goreng selalu kosong, salah satunya adalah imbas dari aksi borong masyarakat.

Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) H. Solihin, juga mengatakan bahwa sekarang ini dari pantauan toko ritel, aksi borong atau panic buying masyarakat terhadap minyak goreng dengan harga Rp 14.000/liter masih terjadi.

"Kalau sekarang ini, dari penglihatan kita masih terjadi panic buying. Karena supply-nya memang sangat terbatas, terus konsumen juga berlomba ya istilahnya, untuk mendapatkan produk yang katakanlah harganya sesuai dengan ketentuan dari Kementerian," kata Solihin saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/2/2022).

Baca artikel detikfinance, "Minyak Goreng Masih 'Gaib', Ini Biang Kerok Versi Pengusaha Ritel" selengkapnya https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5949532/minyak-goreng-masih-gaib-ini-biang-kerok-versi-pengusaha-ritel.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) merupakan aliansi militer yang menaungi Rusia dan beberapa sekutunya untuk menyaingi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa.

Aliansi ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari Perjanjian Keamanan Kolektif, yang ditandatangani di Tashkent (Uzbekistan) pada 15 Mei 1992. Tujuannya mirip dengan NATO, melindungi negara anggota satu kawasan yang mendapat agresi dari negara lain.

Baca artikel CNN Indonesia "8 Negara Sekutu Rusia yang Tergabung dalam CSTO Saingi NATO" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220217195748-134-760693/8-negara-sekutu-rusia-yang-tergabung-dalam-csto-saingi-nato.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) merupakan aliansi militer yang menaungi Rusia dan beberapa sekutunya untuk menyaingi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa.

Aliansi ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari Perjanjian Keamanan Kolektif, yang ditandatangani di Tashkent (Uzbekistan) pada 15 Mei 1992. Tujuannya mirip dengan NATO, melindungi negara anggota satu kawasan yang mendapat agresi dari negara lain.

Baca artikel CNN Indonesia "8 Negara Sekutu Rusia yang Tergabung dalam CSTO Saingi NATO" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220217195748-134-760693/8-negara-sekutu-rusia-yang-tergabung-dalam-csto-saingi-nato.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Related Posts :

0 Response to "Minyak Goreng Masih 'Gaib', Ini Biang Kerok Versi Pengusaha Ritel"

Posting Komentar